Pages

Jumat, 15 Januari 2016

BAB III " PERAN INDONESIA DI KAWASAN ASIA TENGGARA"



A.    Hubungan Indonesia dengan Asia Tenggara dari masa ke masa

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan yang berada di bagian tenggara Benua Asia. Bagian tenggara Benua Asia ini memiliki cirri khas, yaitu wilayahnya berbentuk kepulauan. Kawasan Asia Tenggara memiliki keunikan dan keragaman budaya yang luar biasa. Kawasan ini dibatasi oleh wilayah-wilayah berikut :

1.      Barat : Samudra Hindia dan Anak Benua India
2.      Timur : Papua Nugini dan Samudra Pasifik
3.      Utara : China
4.      Selatan : Samudra Indonesia dan Benua Australia Asia Tenggara terdiri atas 11 negara merdeka. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste.

Sejak dahulu, suku-suku dan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara memiliki hubungan yang dekat. Kedekatan hubungan tersebut disebabkan oleh kedekatan wilayah masing-masing bangsa. Selain itu, bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara berasal dari dua rumpun ras yang berdekatan. Dua rumpun ras tersebut yaitu rumpun Indocina dan rumpun Melayu. Rumpun Indocina mendiami wilayah bagian utara, seperti Myanmar, Thailand bagian utara, Kamboja, Vietnam, dan Laos. Adapun rumpun Melayu berada di Thailand Selatan, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, Indonesia, dan Timor Leste.

Kedekatan hubungan yang telah begitu lama menjadikan bangsa-bangsa di Asia Tenggara memiliki banyak kesamaan kebudayaan. Dari masa ke masa, bangsa satu dengan yang lain saling
bertukar kebudayaan. Cara pertukaran kebudayaannya bermacam-macam. Ada yang melalui hubungan perdagangan. Ada pula yang melalui hubungan politik. Oleh karena itu, tidak heran jika kalian menemukan kemiripan budaya antarnegara di Asia Tenggara. Misalnya tari tradisional di Jawa mirip dengan di Thailand. Candi-candi yang ada di Indonesia pun sangat mirip dengan di Kamboja. Demikian pula dengan bahasa. Bahasa Indonesia tidak banyak berbeda dengan bahasa Malaysia, Singapura, Brunei, dan Thailand bagian selatan. Bahkan,
bahasa Tagalog di Filipina juga memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Indonesia.

Sejak dahulu, peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara sangat penting. Di Indonesia-lah kerajaan-kerajaan besar yang memiliki kekuasaan luas di kawasan Asia Tenggara pernah berdiri. Contohnya adalah kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Samudera Pasai. Kerajaan-kerajaan tersebut mampu memperluas daerah kekuasaan melampaui batas-batas negara. Bahkan, Majapahit pernah menguasai kawasan yang saat ini meliputi Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina Selatan, Thailand bagian selatan, dan Timor Leste.

Kejayaan dan kebesaran tersebut kemudian mengalami kemunduran karena adanya penjajahan. Hampir semua bangsa di Asia Tenggara mengalami penjajahan. Indonesia dijajah oleh Belanda. Filipina dijajah oleh Spanyol. Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Myanmar dijajah oleh Inggris. Vietnam, Laos, dan Kamboja dijajah oleh Prancis. Adapun Timor
Leste dijajah oleh Portugis. Satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak mengalami penjajahan hanyalah Thailand.

B.     Kerja sama Indonesia dengan Negara-negara di Asia Tenggara sebagai anggota ASEAN

Setelah masa penjajahan berakhir,kawasan asia tenggara tidak langsung menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan para pennjajah telah meninggalkan banyak maslah bagi Negara-negara bekas jajahannya. Contohnya adalah permusuhan antara Indonesia dan Malaysia, perang saudara di Vietnam,dan berbagai pemberontakan yang ada di Burma, laos, dan kamboja, keadaan ini semakin diperparah oleh adanya persaingan antar blok barat dan blok timur. Blk barat berhaluan liberal, sedangkan blok timur berhaluan komunis. Blok barat dipimpin oleh amerika dan inggris, sedangkan blok timur dipimpin oleh Uni Soviet.

Salah satu puncaknya dari pergolakan dikawasan Asian tenggara terjadi di Indonesia,yaitu terjadinya peristiwa G-30-S/PKI. Peristiwa yang dianggap didalangi oleh partai komunis Indonesia (PKI) ini mengakibatkan tujuh jendral tentara nasional Indonesia gugur. Meskipun gerakan ini dapat segera diatasi, huru-hara yang mengiringinya terjadi dimana-mana. Keadaan politik Indonesia  jadi kacau balau. Pembunuhan terjadi dimana-mana,terutama terhadap para anggota PKI yang dituduh terlibat pemberontakan.

Huru-hara tahun 1965 ini berujung dengan pemberhentian Presiden Soekarno dari jabatannya. Presiden Soekarno dianggap tidak mampu lagi memimpin Indonesia. Maka, pada tahun 1967, Presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto.

Presiden Soeharto lalu bertindak cepat guna memulihkan keadaan. Ia mulai membenahi keadaan dalam negeri Indonesia. Selain itu, ia juga mencoba memulihkan hubungan Indonesia dengan dunia luar. Sebab, saat itu hubungan Indonesia dengan luar negeri juga tidak begitu baik. Sebagai contoh, permusuhan dengan Malaysia dan keluarnya Indonesia dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Presiden Soeharto menyadari bahwa Indonesia tidak mungkin terus-menerus terkucil dari pergaulan internasional. Langkah pertama yang dilakukannya adalah memulihkan hubungan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

Indonesia dengan beberapa negara Asia Tenggara kemudian memprakarsai pembentukan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). ASEAN artinya Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau disingkat Perbara. Sesuai namanya, ASEAN adalah sebuah organisasi kerja sama antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

1.      Proses Pembentukan ASEAN

Sebelum ASEAN terbentuk, telah ada sejumlah organisasi yang mendahuluinya. Organisasi-organisasi tersebut telah beranggotakan sejumlah negara di Asia Tenggara. Organisasi-organisasi tersebut didirikan dalam rangka menghadapi perkembangan keadaan dunia.

Pada masa lalu, negara-negara di dunia terbagi menjadi dua blok yaitu Barat dan Timur. Kedua blok tersebut saling bersaing kekuatan. Masingmasing blok mendirikan persatuan organisasi. Blok Barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO). Adapun Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa. Kedua blok tersebut juga berusaha memperbesar kekuatan. Mereka
berusaha memperluas pengaruhnya ke negara-negara lain.

Beberapa negara yang tergabung dalam Blok Barat dan di Asia mendirikan sebuah organisasi. Organisasi ini diberi nama South-East Asia Treaty Organization (SEATO). Adapun negara-negara anggotanya yaitu Australia, Inggris, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 September 1954. Organisasi ini didirikan untuk menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Selain itu, organisasi ini juga didirikan untk menghadapi perluasan kekuatan Blok Timur.

Pada tahun 1961 organisasi lain berdiri. Organisasi ini diberi nama Association South-east Asia (ASA). ASA didirikan oleh tiga negara yaitu Thailand, Filipina, dan Malaya (sekarang Malaysia). Pendirian ASA dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam bidang sosial dan kebudayaan. Organisasi ini juga berusaha mengajak Indonesia untuk bergabung. Namun, Presiden Soekarno menolak tawaran tersebut.

ASA ternyata tidak dapat berjalan lancar. Hal tersebut dikarenakan adanya perseteruan di antara negara anggotanya. Malaysia dan Filipina berseteru dalam hal wilayah kekuasaan. Filipina mengklaim bahwa Sabah (negara bagian Malaysia) adalah termasuk wilayahnya.

Selanjutnya, pada tahun 1963 organisasi lain pun berdiri. Organisasi ini didirikan oleh tiga negara yaitu Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Organisasi ini dikenal dengan nama Maphilindo. Namun, organisasi inipun tidak berjalan lancar. Hal itu dikarenakan terjadinya perseteruan antara Indonesia dengan Malaysia karena Indonesia menganggap Malaysia sebagai negara boneka
bentukan Inggris. Menghadapi hal tersebut, akhirnya muncul kembali ide untuk menghidupkan kembali ASA. Namun, Indonesia tetap menolak untuk bergabung di dalamnya.

Setelah Indonesia dipimpin Presiden Soeharto, hubungan Indonesia dengan negara di Asia Tenggara kembali berjalan baik. Indonesia tidak hanya menjalin hubungan dengan negara yang dekat. Indonesia juga menjalin hubungan dengan negara tetangga di Asia Tenggara lainnya. Hubungan yang terjalin inilah yang selanjutnya menjadi awal mula pendirian organisasi ASEAN.

Pembentukan ASEAN diawali oleh pertemuan tingkat menteri lima Negara di Asia Tenggara. Pertemuan ini diselenggarakan pada tanggal 5-8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Kelima menteri tersebut adalah Adam Malik (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia), Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia), S. Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura), Narcisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina), dan Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand). Kelima negara inilah yang merupakan anggota pertama dan pendiri ASEAN.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan yang disebut deklarasi Bangkok. Pendirian ASEAN ditetapkan setelah ditandatanganinya dekalarasi Bangkok. Penandatanganan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 angustus 1967. Dengan demikian, tanggal tersebut merupakan tanggal berdirinya ASEAN.

2.      Maksud dan tujuan ASEAN

ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan Negara-negara di asia tenggara. Selain itu, ada beberapa maksud dan tujuan didirkannya ASEAN. Berikut adalah maksud dan tujuan dari ASEAN :
a.       Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di wilayah asi tenggara. Hal itu dilakukan melalui usaha bersma dengan semangat persamaan serta persekutuan untuk memperkukuh dasar suatu masyarakat bangsa-bangsa asia tenggara yang makmur, aman, dan damai.
b.      Memperkukuh perdamaian dan stabilitas yang menjujug tinggi rasa keadilan dan norma hukum dalam hubungan antara Negara wilayah asia tenggara dan berpegang pada asas piagam PBB
c.       Menigkatkan kerja sama aktif dan saling membantu dalam hal yang menyangkut kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan aministrasi.
d.      Saling member bantuan dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian dalam bidn pendidikan, keterampilan, tehnik, dan administrasi.
e.       Bekerja sama lebih efektif untuk meningkatkan pemanfaatan usaha pertanian dan industri, perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas pengangkutan dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat.
f.       Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara.
g.      Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi regional dan internasional yang ada, yang mempunyai maksud serta tujuan yang sama, serta bekerja sama secara erat dan mantap.

C.    Bentuk-bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi dan sosial budaya

Dari uraian sebelumnya, kalian telah mengerti maksud dan tujuan ASEAN. Maksud dan tujuan tersebut diwujudkan dalam bentuk hubungan kerja sama. Hubungan kerja sama meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Hubungan kerja sama yang dilakukan mengikuti prinsip-prinsip yang ditetapkan. Prinsip-prinsip tersebut tertuang dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia). Perjanjian ini ditandangani di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Nah, berikut akan dijelaskan beberapa bentuk kerja sama ASEAN :

1.      Kerja Sama Ekonomi

Kerja sama ekonomi antaranggota ASEAN awalnya hanya berupa kegiatan perdagangan antarnegara. Namun, sekarang wujud kerja sama ini sudah sangat beragam. Bahkan, ASEAN juga mendirikan beberapa pabrik di beberapa negara anggota. Beberapa pabrik yang didirikan ASEAN antara lain:
a)      pabrik pupuk di Aceh yaitu Aceh Asean Fertilizer (AAF),
b)      pabrik abu soda di Thailand,
c)      pabrik urea di Malaysia,
d)     industri tembaga di Fhilipina, dan
e)      PT Pusri di Palembang, Indonesia.

ASEAN juga mengadakan kerja sama dalam rangka menghadapi era pasar bebas. Yakni dengan mengadakan kesepakatan Asean Free Trade Area (AFTA). Gagasan AFTA dimulai ketika berlangsung KTT ASEAN IV di Singapura pada tahun 1992. AFTA dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing dengan negara atau kawasan perdagangan lainnya.

Kerja sama ekonomi ASEAN juga dilakukan oleh beberapa Negara anggota ASEAN. Negara-negara tersebut bekerja sama membentuk kawasan ekonomi. Pembentukan kawasan ekonomi negara-negara anggota ASEAN antara lain BIMP-EAGA dan IMT-GT. BIMP-EAGA merupakan singkatan dari Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina – East ASEAN Growth Area. Adapun IMT-GT merupakan singkatan dari Indonesia, Malaysia, Thailand – Growth Triangle. Kerja sama BIMP-EAGA mencakup beberapa kawasan, yaitu: Brunei Darussalam; Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua (Indonesia); Sabah, Serawak, dan Labuhan (Malaysia); serta Mindanao dan Palawan (Filipina). Adapun IMT-GT mencakup beberapa kawasan, yaitu: Sumatra Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (Indonesia); Kedah, Perlis, Penang, dan Perak (Malaysia); serta Satun, Narathiwat, Yala, Songhkla, dan Pattani (Thailand).

2.      Kerja Sama Sosial Budaya

Pada mulanya, kerja sama ASEAN dalam bidang sosial budaya disebut sebagai kerja sama fungsional. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Bangkok. Istilah kerja sama fungsional muncul pertama kali dalam Deklarasi Manila pada tanggal 15 Desember 1987. Kerja sama sosial budaya atau fungsional ASEAN meliputi pelbagai bidang. Bidang-bidang tersebut antara lain:
a)      pendidikan,
b)      pembangunan dan kesejahteraan sosial,
c)      kesehatan,
d)     ketenagakerjaan,
e)      penerangan dan kebudayaan,
f)       pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan,
g)      ilmu pengetahuan dan teknologi,
h)      lingkungan hidup,
i)        penanggulangan bencana alam,
j)        penanggulangan masalah narkotika dan obat terlarang,
k)      pemuda,
l)        wanita, dan
m)    yayasan ASEAN.

3.      Perkembangan Kerja Sama Antaranggota ASEAN

Dalam perkembangannya, ASEAN tidak hanya dijadikan sarana untuk menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Kerja sama ASEAN juga meliputi bidang politik, pertahanan, keamanan, dan perdamaian. Ini ditunjukkan dengan kesepakatan lima negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 November 1971. Karena ditandatangani
di Kuala Lumpur, kesepakatan itu disebut Deklarasi Kuala Lumpur.

Deklarasi Kuala Lumpur menyatakan bahwa kawasan Asia Tenggara merupakan zone of peace, freedom, and neutrality (ZOPFAN). Artinya, kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang damai, bebas dari pengaruh asing, dan netral (tidak memihak ke blok atau pihak mana pun). Beberapa kesepakatan lain dalam bidang politik dan keamanan juga dibuat. Yakni dalam Perjanjian Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN. Perjanjian Kawasan Bebas Senjata Nuklir disepakati di Bangkok pada tanggal 15 November 1997. Adapun pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN disepakati di Bali pada tanggal 7
Oktober 2003.

Peran ASEAN di kawasan Asia Tenggara dianggap penting. Ini terbukti dengan terus
bertambahnya anggota ASEAN. Pada awal berdirinya, ASEAN hanya beranggotakan lima negara. Namun, beberapa negara di Asia Tenggara lainnya kemudian bergabung. Brunei Darussalam masuk menjadi anggota ASEAN tahun 1984. Vietnam masuk menjadi anggota ASEAN tahun 1995, disusul Laos dan Myanmar tahun 1997. Negara terakhir yang menjadi anggota ASEAN adalah Kamboja, bergabung pada tahun 1999. Hingga tahun 2007, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum menjadi anggota ASEAN adalah Timor Leste. Hingga kini, anggota ASEAN terdiri atas 10 negara. Berikut adalah negara- negara anggota ASEAN dan tahun keanggotaannya.

Table Negara-negara anggota ASEAN
No
Nama negara
Ibu kota
Tahun keanggotaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indonesia
Thailand
Malaysia
Filipina
Singapura
Brunei Darussalam
Vietnam
Laos
Myanmar
Kamboja
Jakarta
Bangkok
Kuala lumpur
Manila
Singapura
Bandar sri Begawan
Hanoi
Vientine
Yangon
Phnom phen
1967
1967
1967
1967
1967
1984
1995
1997
1997
1999

Sejak berdirinya, ASEAN telah mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebanyak 10 kali. Dalam sepuluh kali KTT itu, Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah, yakni pada KTT ASEAN I dan IX. Kedua KTT tersebut dilangsungkan di Bali.

D.    Peran Indonesia di ASEAN

Sejak ASEAN berdiri, Indonesia telah mengambil peran yang sangat penting. Peran pertama Indonesia ditunjukkan dengan ikut mendirikan ASEAN. Selanjutnya Indonesia diberi kepercayaan sebagai penyelenggara KTT ASEAN I. KTT ini dilaksanakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan KTT ASEAN I adalah pembentukan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Adapun yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN pertama adalah H.R. Dharsono, seorang putra Indonesia. Hal tersebut memberikan
gambaran bahwa negara kita cukup berperan besar dalam ASEAN.

Indonesia juga berperan dalam menciptakan perdamaian. Indonesia banyak membantu negara-negara anggota ASEAN lain yang sedang mengalami konflik. Indonesia pernah menjadi penengah konflik antara Vietnam dan Kamboja. Konflik ini terjadi karena Vietnam menduduki Kamboja. Indonesia menjadi penengah kedua belah pihak sejak tahun 1987. Akhirnya, pada Konferensi Paris untuk Kamboja tahun 1991, Kamboja dan Vietnam menyepakati perjanjian damai. Peran penting lainnya adalah saat Indonesia menjadi penengah antara Pemerintah Filipina dan Pemberontak Moro National Front Liberation (MNLF). Baik Pemerintah Filipina maupun MNLF sepakat untuk melakukan pertemuan di Indonesia dan membuat perjanjian damai. Selain hal-hal di atas, peran Indonesia juga tampak pada beberapa hal berikut :

1.      Pada KTT ASEAN ke-9 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial-kebudayaan, dan ekonomi.
2.      Pada tahun 2004, Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Di antara pertemuan itu adalah Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (ASEAN Regional Forum), Pertemuan Kementerian Kawasan mengenai Penanggulangan Terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya.
3.      Menjadi tuan rumah pertemuan khusus para pemimpin ASEAN pasca gempa bumi dan tsunami.pertemuan ini diadakan pada tanggal 6 januari 2005, pertemuan ini menbicarakan tindakan-tindakan guna mengatasi bencana gempa bumi dan tsunami tanggal 26 desember 2004 di asia tenggara. Negara Indonesia yang terkena bencana tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
4.      Pada bulan agustus 2007 diresmikan ASEAN forum 2007 di Jakarta.  Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya komunitas ASEAN  2015. ASEAN forum  2007 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEN ke-40.



Oleh : SRI RAHMAWATI (E1E214104)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Sexy Pink Heart - Busy

Blogroll